Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Luka Marta

  "Di kampung kecil di bawah kaki gunung itu, aib lebih cepat menyebar daripada kabar duka. Dan perempuan selalu yang pertama dituding, terakhir dimengerti."      Namanya Marta Leiwalang, anak sulung dari keluarga sederhana di dusun Balelagong. Ayahnya petani cengkeh, ibunya menenun. Marta pintar sejak kecil. Ia sekolah tinggi, sampai dapat beasiswa studi ke Kota. Seluruh kampung bangga, ia anak perempuan satu-satunya yang bisa kuliah dari dusun itu. Tapi, kebanggaan tak bertahan lama. Marta pulang di tahun ketiga, tak membawa ijazah, hanya tubuh yang makin hari makin membesar. Tujuh bulan. Perut yang tak bisa lagi disembunyikan oleh sarung atau selendang, dan kabar itu menyebar lebih cepat dari kaki Marta menapaki tangga rumah. “Saya baru dengar dia su pulang, langsung bawa anak pulang, bukan ijazah,” kata tetangga. “Itu contoh kalau orang tua terlalu bangga, terus lupa jaga anak perempuan,” timpal yang lain. Tak ada yang tanya apakah Marta masih makan, apakah ia ma...

Postingan Terbaru

Dibayar Luka

MAMA TINA

Pastor Alex

Rumah Retak

Tubuh Terjual

TUMBAL

Toko Kenangan